Friday, January 28, 2011

Doa dalam kegelisahan ana

petir itu menyambar lagi... Gerimis... Lalu semakin deras menghujam...
Ana masih berpikir dalam pandangan kosongnya, masih mencari cara tuk menepis resahnya.
"kenapa mereka teramat egois seolah tak mau perduli dan mengerti..." bisiknya dalam hati.
Beningan putih jatuh melewati pipi dan dahinya, ia mulai terisak merasakan kesakitan yang mendalam.
"sungguh aq tidak mengerti apa yang kau rencanakan ya Allah..." ana masih terisak melingkarkan tangannya dikedua siku kaki yang terlipat disamping jendela dalam kamar kosong dan gelap.
"tunjukkan jalanmu ya Allah, sungguh aq tak mau seperti ini terus menerus..." ana sepertinya ingin berteriak dalam kebisuan yang tengah mematikan syaraf-syaraf-nya... "jika ini sesuatu yang benar adanya walaupun pahit, sungguh aq ingin menjaganya bukan menghapusnya... Karena aq menginginkannya walau sebenarnya tak tepat di waktu ini tapi aq tau kau pasti punya rencana lain..."
Ana mengangkat dagunya dan mengusap airmata yang tak henti keluar dari sudut matanya yang merah.
"aq tak akan menyerah..."
Ia berusaha tersenyum diantara kebinaran dan pilu yang semakin merenggut keingnannya selama ini...

No comments:

Post a Comment